A. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang,
dan peralatan. Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy
Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenis‑jenis media berdasarkan tiga
unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut,
Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media
audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5)
media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam,
serta (8) media audio visual gerak.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai
berikut:
No.
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
1.
|
Audio
|
Kaset audio,
siaran radio, CID, telepon
|
2.
|
Cetak
|
Buku
pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
3.
|
Audio cetak
|
Kaset audio
yang dilengkapi bahan tertulis
|
4.
|
Proyeksi
visual diam
|
Overhead
transparansi (OHT), film bingkai (slide)
|
5.
|
Proyeksi
audio visual diam
|
Film bingkai
(slide) bersuara.
|
6.
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
7.
|
Film gerak
bersuara, video NCD, televisi
|
|
8.
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, spesimen
|
9.
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, pustakawan, laboran
|
10.
|
Komputer
|
CAI (pembelajaran berbantuan komputer) dan CBI
(pembelajaran berbasis komputer)
|
1.
Media hasil teknologi cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis
terutama melalui prosespercetakan mekanisatau photografis.
Kelompok
media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi
fotografik.karakteristik media hasil cetak:
a. Teks dibaca
secara linear
b. Menampilkan
komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c. Ditampilkan
secara statis atau diam
d. Pengembangannya
sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e. Berorientasi
atau berpusat pada siswa.Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa
secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan
berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa
ini didesainsedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem yang
luwes yang diarahkan agar siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing.
Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator dan
semangat pada siswa yang sedang belajar.
f. Informasi
dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
2. Media hasil teknologi audio-visualTeknologi
audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis danelektronis
untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
penyajian pengajaran secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual yang lebar.
Karakteristik:
a. Bersifat linear
a. Bersifat linear
b.Menyajikan visual yang dinamis
c.Digunakan dengan cara yang telah ditentukan
sebelumnya oleh
perancang
d.Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
d.Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
e.Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme
dan kognitif
f.Berorientasi pada guru
Pendekatan
yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang
konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh
oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru mengkomunikasikan
pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam
bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka
waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya,
biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
3.
Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor.
teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor.
Berbagai
aplikasi teknologi berbasiskomputer dalam pembelajaran umumnya dikenalsebagai
computer assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara
penyajiandan tujuan yang ingin dicapai melipiti tutorial,penyajian materi
secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu siswa menguasai
materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi(latihanuntuk
mengaplikaskan pengetahuan dan keterampilan yangbaru dipelajari dari, dan basis
data(sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan penegtahuan sesuai
dengan keinginan masing-masing)
Karakteristik
media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
a.
Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau
secara linear
b.
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c.
gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan
grafik
d.
Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan
media ini
e.
Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas
siswa yang tinggi
4.
Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi
computerTeknologi gabungan adalah cara unntukmenghasilkan dan menyampaikan
materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan
komputer. Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random
akses memori yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi
tinggi ditambah dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player,
perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
a.
Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
b.
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja
dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
c.
Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan
pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah
pengendalian siswa
d.
Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan
dalampengembangan dan penggunaanpelajaran.
e.
Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif
sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f.
Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g.
Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari
berbagai sumber
Selain pembagian itu ada lagi
pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya liput, dan bahannya.
1.
Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi:
a.
Media auditifMedia yang hanyamengandalkan suara saja
seperi radio,kaset rekoorder, peringan hitam.media ini tidak cocok untuk orang
tuli atau mempunyai kelainan pendengaran.
b.
Media visualMedia yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip,
slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan
gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
c.
Media audio visualMedia yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi dalam:
1)
Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari satu sumberseperti video kaset
2)
Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang
unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari
tape recorder.
2.
dilihat dari daya liputnya, media terbagi menjadi:
a.
Media dengan daya liput luas dan serentakPenggunaan
media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.seperti radio dan televisi serta
internet
b.
Media dengan daya liput terbatas oleh ruang dan tempat
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap.
media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap.
c.
Media untuk pembelajaran invidual. Media ini penggunaannya
hanya untuk seorang diri termasuk media ini adalah modul berprogram dan
pengajaran melalui komputer.
3.
Dilihat dari bahan-bahannya, media terbagi menjadi:
a.
Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, danpenggunaannya tidak
sulit.
b.
Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan
dasarnya kompleks sulit didapat serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan
penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai.
Sementara itu, dari sekian banyak
jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, Henich dkk (1996)
membuat klasifikasi media yang lebih sederhana sebagai berikut: (1) media yang
tidak diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media
video, (5) media berbasis komputer, dan (6) multi media kit.
B.
Karakteristik Media
Setiap media
mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara
pembuatannya, maupun cara penggunaanya. Memahami karakteristik berbagai media
pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya
dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan
kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara
bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut,
guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
Menurut Gerlach
& Ely ada tiga ciri media yang dapat membantu proses kegiatan pembelajaran
yang efektif dan efisien, yaitu :
a.
Ciri Fiksatif
Ciri ini
menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat
diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, disket
komputer dan film. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman
kejadian yang terjadi pada satu waktu tertentu ditrsanportasikan tanpa mengenal
waktu. Ciri ini amat penting bagi guru karena kejadian yang telah direkam atau
disimpan dengan format media dapat digunakan setiap saat.
b.
Ciri Manipulatif
Transformasi
suatu kejadian dimungkinkan karena media memilki ciri manipulatif. Kejadian
yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua
atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time- lapse recording. Disamping
dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat penayangan
kembali hasil suatu rekaman video.
Manipulasi
kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.
Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh
karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau
pemotongan bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan
penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga
dapat mengubah sikap mereka kearah yang tidak diinginkan.
c.
Ciri Distributif
Ciri
distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah
besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi
seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai tempat atau
digunakan secara berulang-ulang disuatu tempat. Konsistensi informasi yang
telah direkam akan terjamin sama dengan yang aslinya.
1. Media yang tidak diproyeksikan
Kelompok
media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara
lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan
sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik.
Walaupun demikian media ini sangat penting bagi siswa karena mampu menciptakan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
·
Media realia
Media realia adalah benda nyata yang
digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak
harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan
cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke
lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk
sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali
dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah
benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran
yang sebenarnya, dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat
bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda
tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat
badak yang ada di kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya,
penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa
berupa: potongan benda (cutaways),
benda contoh (specimen), dan pameran
(exhibid).
Cara potongan (cutaways) adalah benda sebenarnya tidak digunakan secara utuh atau
menyeluruh, tetapi hanya diambil sebagian saja yang dianggap penting dan dapat
mewakili aslinya. Misalnya binatang langka hanya diambil bagian kepalanya saja.
Benda contoh (specimen) adalah benda
asli tanpa dikurangi sedikitpun. Yang dipakai sebagai contoh untuk mewakili
karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya
beberapa ekor ikan hias dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah
toples berisi air untuk diamati di dalam kelas. Pameran (exhibit) menampilkan benda‑benda tertentu yang dirancang seolah‑olah
berada dalam lingkungan atau situasi aslinya. Misalnya senjata‑senjata kuno
yang masih asli ditata dan dipajang seolah‑olah mengambarkan situasi perang
pada jaman dulu.
·
Media model
Media model diartikan sebagai benda
tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari
benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama
dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap
seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri
yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang atau tugu
monas yang dibuat dalam bentuk mini.
·
Media grafis
Media grafis tergolong jenis media
visual yang menyalurkan pesan lewat simbol‑simbol visual. Grafis juga berfungsi
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui
penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih mudah dijelaskan
melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu
gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa
gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibuat dengan
memperhatikan prinsip‑prinsip umum. Sebagai salah satu media visual, grafis
harus diusahakan memenuhi ketentuan‑ketentuan agar menghasilkan visual yang
komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam
akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple,
Useful, Accurate, Ligitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan
visual itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
Visible berarti
mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media yang kita
buat. Interesting artinya menarik,
tidak monoton dan fidak membosankan. Simple
artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan. Useful maksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang
benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu
banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate
artinya isinva harus benar dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam
media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan
siswa. Legitimate adalah bahwa visual
yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis
atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan
baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya,
misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya.
Berikut ini dijelaskan beberapa diantara jenis grafis tersebut.
ü Gambar/foto
Gambar/foto
adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran. Gambar/foto sifatnya
universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa.
Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:
§ Sifatnya
konkrit
§ Dapat
mengatasi batasan ruang, waktu dan indera
§ Harganya
relatif murah serta mudah dibuat dan digunakan dalam pembelajaran di kelas.
Selain kelebihan, gambar/foto juga memiliki kelemahan,
antara lain:
§ Hanya
menekankan pada persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat
oleh sekelompok siswa.
§ Jika gambar
terlalu kompleks, akan kurang efektif untuk tujuan pembelajaran tertentu.
Agar lebih
bermanfaat dalam pembelajaran, maka gambar/foto hendaknya memenuhi persyaratan
berikut :
§ Otentik,
artinya dapat menggambarkan obyek/peristiwa seperti jika siswa melihat langsung
§ Sederhana,
artinya harus menunjukkan dengan jelas bagian‑bagian pokok dari gambar tersebut
§ Ukurannya
proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda/obyek yang digambar. Caranya antara
lain dengan mensejajarkan gambar/foto tersebut dengan benda lain yang sudah
dikenal siswa. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
ü Sketsa
Sketsa
adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian‑bagian
pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa, sketsa dapat
menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan. Sketsa dapat dibuat langsung
oleh guru, karena itu harganya pasti murah (bahkan bisa tanpa biaya). Satu-satunya
hambatan yang sering dikemukakan adalah guru tidak bisa menggambar. Padahal
setiap orang pasti memiliki kemampuan dasar mengganbar, dan itu sudah cukup
sebagai modal membuat sketsa untuk memperjelas sajian kita.
ü Diagram/skema
Diagram/skema
merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis‑garis dan simbol‑simbol.
Diagram menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Diagram
menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat‑sifat proses yang
ada di sana. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen
dan mekanisme kerja peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli peralatan
elektronik, biasanya disertai sebuah diagram mengenai komponen alat tersebut,
fungsi, dan cara pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran, diagram bisa
menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu memperjelas
penyajian guru. Kelebihannya diagram dapat menyajikan materi yang luas dan kompleks
menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk bisa memahami diagram, siswa
harus memiliki atar belakang tentang materi yang didiagramkan. Diagram yang
baik haruslah:
§ Benar
datanya
§ Rapi
§ Diberi judul
dan penjelasan seperlunya
§ Ukurannya
cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan
§ Penyusunannya
disesuaikan dengan pola membaca yang umum (dari kiri ke kanan).
ü Bagan/chart
Fungsi bagan/chart yang pokok adalah menyajikan ide‑ide atau konsep yang
sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan
butir‑butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai
bentuk grafis yang lain seperli gambar, diagram, kartun atau lambang verbal.
Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat:
§ Secara
sederhana
§ Lugas
§ Tidak
berbelit‑belit
§ Up to date.
Ada beberapa
macam bentuk bagan, yaitu: bagan pohon, bagan arus dan bagan garis waktu. Bagan
pohon biasanya digunakan untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubungan antar
kelas (strata). Contoh bagan pohon yang paling mudah ditemukan di sekolah
adalah bagan tentang struktur organisasi OSIS. Bagan arus untuk menggambarkan
hubungan atau langkah‑langkah suatu kegiatan. Sedangkan bagan garis waktu untuk
menggambarkan hubungan antara peristiwa dengan waktu secara kronologis.
ü Grafik
Grafik
merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk
menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan.
Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data
komparatif. Ada beberapa. bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik
batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. Beberapa kelebihan grafik dalam
pembelajaran antara lain:
§ Memungkinkan
kita mengadakan analisis, penafsiran dan perbandingan antar data‑data yang disajikan, baik dalam ukuran, jumlah,
pertumbuhan, maupun arah tertentu
§ Bermanfaat
untuk mempelajari hubungan kuantitatif antar beberapa data
§ Penyajian
pesannya cepat, jelas, menarik, ringkas, dan logis.
Semakin rumit data yang akan disajikan akan semakin efektif bila disajikan
melalui grafik. Grafik yang baik haruslah:
§ Jelas untuk
dilihat dan dibaca siswa
§ biasanya
menyajikan satu ide/pokok masalah
§ Menggunakann
warna‑warna kontras dan harmonis
§ Dibuat
secara ringkas dan diberikan judul
§ Sederhana,
menarik, teliti dan mampu "berbicara sendiri" (begitu siswa membaca,
langsung mengerti maksudnya).
2. Media yang diproyeksikan
·
Transparansi OHP
Berbeda dengan media‑media visual terdahulu
yang tidak memerlukan alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke
layar menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu
perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Perangkat
lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector). Beberapa kelebihan
media transparansi OHP adalah:
§ Tidak
memerlukan ruangan gelap, sehingga aktivitas belajar siswa dapat berjalan
seperti biasa
§ Praktis,
dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan
tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas)
§ Memberi
kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan
§ Bisa
disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan
§ Transparansi
dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out
§ Dapat
dipakai guru sebagai pointer (pokok‑pokok
materi)
§ Dapat
dipakai berulang‑ulang
§ Guru dapat
mengatur, mengurutkan, dan merevisi materi yang akan disajikan
§ Guru bebas
mengatur waktu, kecepatan, dan teknik penyajiannya
§ Mudah
pembuatannya, tulisan dapat dihapus, ditambah, atau dikurangi serta mudah pengoperasiannya
§ Visual yang
disajikan jauh lebih menarik dibandingkan kalau hanya digambar di papan tulis
§ Guru dapat bertatap
muka (tidak perlu membelakangi siswa) sambil menggunakan OHP
§ Lebih bersih
dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan papan tulis
Meskipun banyak kelebihannya media ini juga memiliki kelemahan yang perlu
diperhatikan, yaitu:
§ Tergantung
pada adanya aliran listrik
§ Urutan
penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis
§ Bagi sekolah‑sekolah
tertentu, pengadaan peralatannya masih dirasakan mahal
§ Bila rusak,
misalnya lampunya putus, suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya untuk
sekolah yang jauh dari kota besar
§ Untuk jenis
OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana-mana.
·
Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film
transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai
berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu
program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung
jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai
juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio,
sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara. Film bingkai yang
dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara. Dalam
beberapa hal, manfaat film bingkai ini sebenarnya hampir sama dengan
transparansi OHP, hanya saja kualitas visual yang dihasilkan jauh lebih bagus.
Dengan demikian potensi dan
kelebihan yang ada pada transparansi OHP juga dimiliki oleh film bingkai.
Kelemahan media ini dibandingkan OHP adalah biaya produksi dan peralatannya
lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan film
bingkai ini diperlukan alat yang disebut proyektor slide. Karena faktor
kemahalan dan kurang praktis tersebut, maka penggunaan media ini kurang populer
di sekolah. Apalagi saat ini sudah ada program komputer yaitu Power Point yang
lebih murah dan lebih praktis penggunaannya.
·
Media Audio
Media audio yang dibahas di sini
khusus kaset audio karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah.
Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok
pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya
yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan
program audio adalah:
§ Materi
pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa
digandakan berkali‑kali sesuai jumlah
yang dibutuhkan.
§ Untuk jumlah
sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah
§ Jika
diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan
§ Peralatan
penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan
peralatan audio visual lainnya
§ Pengoperasian
dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah ditemukan di sekitar
sekolah
§ Program
kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang
berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa,
dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Program audio sangat cocok untuk
menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa
asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif
dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa. Dalam pelajaran sejarah
misalnya, kita tidak mungkin memperoleh suara asli patih Gajahmada. Melalui
program audio, secara imajinatif kita bisa menghadirkan suara tokoh Gajahmada
yang gagah berani dan patriotik. Program ini bisa digunakan sebagai media untuk
menyampaikan pesan‑pesan afektif kepada siswa sehingga memberikan kesan
mendalam di hati siswa. Adapun kelemahannya adalah:
§ Daya
jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan melalui
radio)
§ Jika jumlah
sasarannya sedikit dan hanya sekali pakai, maka biaya produksi manjadi mahal
§ Cenderung
verbalistik karena semua informasi hanya disajikan melalui suara, sehingga
sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat teknis,
praktek, dan eksak.
·
Media video
Media video merupakan salah satu
jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film. Tetapi
yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena media inilah yang
sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi
film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video
juga lebih murah. dibandingkan film. Pengoperasianyapun jauh lebih praktis.
Sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati
dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak
diproduksi untuk keperluan pembelajaran.
Kemampuan video untuk memanipulasi
waktu dan ruang dapat mengajak siswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh
dinding ruang kelas. Obyek‑obyek yang terlalu kecil, terlalu besar atau obyek
langka dan berbahaya dapat dihadirkan ke ruang kelas. Bahkan video dapat
menghadirkan obyek yang hanya ada di lain benua dan luar angkasa. Singkatnya,
media ini mampu "membawa dunia ke dalam kelas" .
Pesan yang dapat disajikan melalui
video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), dapat pula
bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan
motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan
gerakan lambat (slow motion), maka
media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara
lebih rinci dan jelas.
C. Manfaat
Peralatan Media Pembelajaran
Diantara
manfaat atau kegunaan media pembelajaran yaitu:
a.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (alam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka).
b.
Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera,
seperti:
1.
Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas,
gambar, film bingkai, film atau model.
2.
Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film
bingkai, film atau gambar.
3.
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi.
4.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal.
5.
Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram, dll.
6.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
c.
Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi sifat pasif anak didik dapat diatasi.Dalam hal ini media
pembelajaran berguna untuk:
1.
Menimbulkan kegairahan belajar.
2.
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan
3.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai
kemampuan dan minat masing-masing.
d.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi
dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami
kesulitan. Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru
dan siswa juga berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda
dengan kemampuan dalam:
1.
Memberikan perangsang yang sama
2.
Mempersamakan pengalaman
3.
Menimbulkan persepsi yang sama.